|
|
Menanti Ico ASL di gelar di STAIN Al-Fatah Jayapura
oleh; Misbahul munir
Setelah hampir 1 tahun berdomisili sementara di Kota Yogyakarta untuk
menyelesaikan studi Pascasarjana Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, cukup
banyak hal-hal dan pengalaman baru yang penulis temui di Jogja khususnya di
lingkungan UIN Sunan kalijaga. Hal dan pengalaman baru yang menarik bagi penulis
adalah ketika mendengar kata Ico ASL.
Istilah tersebut memang betul-betul kurang familiar ditelinga penulis.
Kebetulan ada salah satu teman satu kelas yang terlibat dalam digelarnya acara
berskala Asia tersebut, jadi penulis bisa bertanya-bertanya tentang hal
tersebut. International Conference Asian Special Libraries itulah kepanjangan Ico
ASL. Acara Ico ASL ke-5 tahun 2017 tersebut digelar di Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga. Konferensi tersebut mengambil tema Preserving
Cultural Heritage Through Libgrary in the Digital Era (Melestarikan kebudayaan
melalui perpustakaan di Era Digital) . Meskipun acara yang di gelar pada
tanggal 10 -12 Mei 2017 tersebut
berskala Asian, akan tetapi forumnya adalah Internasional dan pesertanya
dari beberapa Negara seperti USA, Austria, Jerman. Bahkan dalam diskusi Call Of
Paper menghadirkan para Invited Speaker dari Jerman, Taiwan, Brunei Darussalam,
Indonesia, dan Filipina. Para peserta yang Papernya terpilih akan
mempresentasikannya dalam Call Of Paper tersebut.
Kenapa penulis mengambil judul “Menanti Ico ASL di gelar di STAIN Al-Fatah Jayapura”? alasan penulis adalah Jayapura sebagai salah satu pulau eksotis
yang kaya akan keindahan alam dan kaya kebudayaanya yang tidak kalah dengan
kota Yogyakarta dengan julukan kota pelajarnya. Ketika mendengar kata Jayapura
Papua mungkin yang terlintas adalah sebuah hutan dan kekerasan seperti yang
diberitakan di media Offline maupun Online. Penulis pikir apa yang diberitakan
di media tidak sepenuhnya benar dan dampak dari hal tersebut adalah
perkembangan ilmu pengetahun akan mengalami kemunduran. Mungkin tidak ada
salahnya sebuah harapan diawali dari mimpi kemudian bangun dan berusaha untuk
mewujudkannya. Tentu untuk mewujudkan mimpi tersebut dibutuhkan kerja keras dan
dukungan dari beberapa pihak yang terkait. Entah kapan acara besar tersebut bisa di gelar di STAIN
Jayapura tapi untuk menuju kesitu dibutuhkan
banyak pengalaman dari lembaga atau institusi yang sudah pernah menggelar acara
tersebut dan sukses.
Diawal tulisan ini telah dibahas bagaimana UIN Sunan Kalijaga menggelar
Acara Ico ASL yang melibatkan beberapa
negara maju dibidang perpustakaan. Tentu tidak ada salahnya penulis
merekomendasikan diri untuk berkiblat dan meminta beberapa tips bagaimana
menggelar acara sedahsyat tersebut bisa
digelar di pulau Cenderawasih Papua. Mungkin orang yang tepat untuk dimintai
keterangan dan penjelasan terkait acara tersebut adalah ketua panitia Ico
ASL yang mengetahui persis bagaimana
proses dari Nothing menjadi Something. Kebetulan ketua panitia
acara tersebut adalah salah satu dosen pengampu mata kuliah penulis yang bernama
lengkap Dra. Labibah, M.Lis. Ibu labibah nama akrab panggilan beliau selain
sebagai dosen ternyata beliau adalah kepala Perpustakaan Pusat UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Paling tidak penulis sudah menemukan link untuk bertanya kepada orang yang tepat dan
berkompeten untuk mewujudkan harapan dan impian tersebut.
Dan untuk mengakhiri tulisan ini, menurut penulis yang lebih penting adalah semua itu harus
dimulai dari lingkup yang paling kecil yang tidak lain dan tidak bukan adalah
penulis itu sendiri. Dan kiranya Penulis untuk lebih termotivasi dan
meningkatkan kemampuannya dalam menulis serta merapatkan barisan dengan
penulis-penulis senior dan muda yang mempunyai visi dan misi yang sama.
* Penulis adalah Tenaga Administrasi UTIPD
STAIN Al-Fatah Jayapura yang sedang menempuh studi S2 jurusan Ilmu Perpustakaan
dan Informasi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.